Pintu Rendah
Pernyataan dari Santo Mor Ishak ini adalah ungkapan yang paling ringkas dari kebenaran ini: “Kerendahan hati adalah pintu jiwa. Mereka yang membukanya, telah memasuki rumah Tuhan.”
BAHASA INDONESIA


Pintu masuk yang rendah yang ditemukan di gereja-gereja Syriak kuno di Timur, bukan hanya pilihan arsitektur, melainkan juga merupakan simbol dari pendidikan rohani yang terjalin melalui berabad-abad.
Pintu-pintu ini memberi pelajaran pertama pada siapa saja yang melangkah: untuk memasuki rumah Tuhan, kita harus menundukkan kepala, meninggalkan kesombongan di luar, dan memasuki dengan hati yang rendah.
Dalam tradisi Syriak, pintu yang rendah mengandung makna yang dalam tentang perjalanan spiritual seseorang. Karena pintu bukan sekadar ambang batas yang terbuat dari batu dan kayu; ia juga merupakan guru yang mengingatkan kita akan transformasi batin. Ketika seseorang menundukkan tubuhnya, ia juga melepaskan kesombongannya; semakin merendah, semakin dekat ia dengan kebenaran.
Pintu-pintu rendah ini berbisik pada kita sebuah kebenaran kuno: Tanpa kerendahan hati, tidak ada yang dapat memasuki kekudusan.
Sebagai saksi bisu sejarah, ambang-ambang ini tetap bertahan hingga kini, terus mengingatkan setiap orang yang melaluinya: “Kecilkan tinggi hatimu agar kamu dapat mencapai kemuliaan.”
Pernyataan dari Santo Mor Ishak ini adalah ungkapan yang paling ringkas dari kebenaran ini:
“Kerendahan hati adalah pintu jiwa. Mereka yang membukanya, telah memasuki rumah Tuhan.”
Hormat saya,
Yusuf Beğtaş